Syaikh Maulana Malik Ibrahim, yang makamnya terletak di Kampung Gapura, Kota Gresik merupakan salah satu Tokoh Walisongo asal Maroko.
Sebelum menuju makam beliau, kami berhenti di parkiran sekitar Pelabuhan untuk mengendarai DAMRI (sejenis elf yang digunakan untuk menuju area Makam Sunan Gresik). Tenang saja, para peserta ziarah tak perlu antre membeli tiket ya, karena semuanya sudah disiapkan panitia. Alhamdulillah.
Agenda kami di Makam Sunan Gresik ini adalah pembacaan tahlil dan do’a seperti biasa. Pembacaan tahlil dipimpin langsung oleh KH. Reza Ahmad Zahid dan do’anya dipimpin oleh KH. Melvin Zainul Asyiqien.
Usai tahlil, tepatnya pada pukul 13.05 WIB, kami segera mengambil air wudlu untuk melaksanakan sholat jamak taqdim + qoshor dzuhur ashar. Selanjutnya, kami melanjutkan perjalanan ke Makam Sunan Drajat di daerah Paciran, Lamongan.
Bagaimana Sejarah Awal Kedatangan Wali asal Maroko ini ke Tanah Jawa?
Sumber cerita lokal menuturkan bahwa daerah yang dituju Syaikh Maulana Malik Ibrahim ialah Desa Sembalo, di dekat Desa Leran, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. Beliau menyiarkan agama Islam dengan mendirikan masjid pertama di Desa Pasucinan, Manyar. Aktivitas yang mula-mula dilakukan Maulana Malik Ibrahim ialah berdagang di tempat terbuka dekat pelabuhan.
Setelah merasa dakwahnya berhasil di Sembalo, Malulana Malik Ibrahim kemudian pindah ke Desa Sawo, Gresik. Beliau kemudian datang ke Kutaraja Majapahit, menghadap raja dalam rangka menyiarkan agama yang dibawa. Namun, Raja Majapahit belum bersedia masuk Islam, ia justru menghadiahi Maulana Malik Ibrahim dengan sebidang tanah di pinggiran Kota Gresik, yang kini dikenal dengan nama Desa Gapura.
Di desa inilah, Maulana Malik Ibrahim membuka Pesantren untuk mendidik kader-kader pemimpin umat dan penyebar syariat.
Disamping mendirikan Pesantren, Tokoh yang dikenal dengan nama Sunan Gresik ini juga memperkenalkan teknik pertanian yang lebih maju dan efisien. Beliau membantu masyarakat untuk meningkatkan hasil panen mereka melalui sistem irigasi yang baik. Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat meningkat, sehingga mereka lebih terbuka dengan ajaran yang dibawa oleh Sunan Gresik.
Wallahu a’lam.
Baca Perjalanan Khazanah 2025 Selanjutnya di https://elmahrusy.id/raden-qosim-wariskan-budaya-kesenian-untuk-umat-muslim/