web analytics
AD PLACEMENT

Mengenal Tuhan Menurut Syekh Ad-Dardiri

AD PLACEMENT
0 0
Read Time:2 Minute, 49 Second

Hai para penganut agama!
Dalam kegiatan kita sehari-hari tentu saja kita tidak bisa lepas dari yang namanya pengaruh dari agama itu sendiri. Mulai dari kita bangun hingga tidur pun kita diatur oleh yang namanya norma agama. Agama adalah salah satu ajaran ataupun paham yang mengajarkan kita untuk selalu mengenal Tuhan serta segala sifat yang melekat pada-Nya. Begitupun dengan agama yang kita anut. Dari sejak kecil kita sudah diajari serta telah dibekali dengan yang namanya Islam. Dimulai dari mengerti tentang rukun Islam, rukun iman, dan juga beberapa sifat Allah SWT. Secara perlahan kita ditanamkan keyakinan dengan Dzat Yang Maha Pencipta, hingga saat ini kita masih mengimani adanya Dzat tersebut. Bahkan di dalam agama kita pun terdapat banyak sekali cabang ilmu pengetahuan untuk mengenal Tuhan kita. Dicontohkan seperti ilmu Aqidah, Akhlak, hingga yang paling tertinggi adalah ilmu Tashawuf.

Tapi apakah kalian mengerti bahwa dalam pembelajaran ini, kita dimulai dari hal yang paling bawah yakni bagaimana kita mengenal Tuhan dari sifat-sifat yang dimiliki-Nya. Seperti yang akan kita bahas kali ini mengenai sifat Tuhan yang dijelaskan dalam kitab Khoridatul Bahiyyah. Kitab ini sendiri dikarang oleh Syekh Ad-Dardiri. Beliau memiliki nama lengkap yakni Syihabuddin Abu Al-Barakat Ahmad bin Muhammad bin Ahmad bin Abu Hamid Al-‘Adawi Al-Asy‘ari Al-Maliki Al-Khalwati Al-Azhari. Sebutan Al-‘Adawi dinisbatkan dengan sebuah kampung yang terletak di Markaz Manfaluth, Provinsi Usyuth, Mesir, yang merujuk merupakan rujukan dari kabilah Bani ‘Adi sendiri.

Ia dilahirkan dari keluarga yang sangat Islami. Ayahnya sendiri adalah seorang guru membaca Al-Qur’an yang masyhur pada masanya, meskipun saat ia mengajar beliau tidak pernah meminta imbalan sedikit pun. Saat diasuh ayahnya ia banyak belajar tentang ilmu agama sekaligus menjadi saksi dari karamah ayahnya sendiri. Ia ditinggal oleh ayahnya saat berumur 10 tahun. Semenjak itu, ia mulai merantau mencari ilmu pengetahuan yang berawal di Kairo, Mesir, tepatnya di Al-Azhar. Selama menuntut ilmu di sana ia sering mengambil pelajaran Tashawuf yang diajarkan oleh Syaikhul Azhar Muhammad Salim Al-Hifni dan Syekh Ali As-Sha’idi. Setelah ia belajar banyak dari para gurunya, ia diperbolehkan mengajar di sana sembari tetap mengutamakan rasa rendah hati, tawaduk, dan zuhud, mengingat masih banyaknya para guru yang masih hidup semasa ia mengajar.

Tidak hanya itu saja, selama masa belajar ataupun mengajar ia banyak mengarang kitab, salah satunya Khoridatul Bahiyyah. Dalam salah satu kitabnya ini ia menulis sebuah ilmu tentang Aqidah, yang mana di dalamnya membahas tentang sifat-sifat wajib Allah SWT dan juga kewajiban orang yang telah dihitung sebagai mukallaf. Di dalamnya beliau menjelaskan bahwa Allah SWT memiliki sifat wajib, jaiz, dan juga mustahil. Di sana ia menjelaskan bahwa sifat wajib adalah suatu sifat yang harus ada dalam suatu Dzat Pencipta. Sedangkan sifat mustahil adalah sifat yang keberadaannya tidak dapat dinalar oleh akal, maksudnya adalah bahwa tidak memungkinkan sifat itu ada dalam Dzat Sang Maha Pencipta. Dalam sifat jaiznya sendiri, Syekh Ad-Dardiri menjelaskan bahwa sifat itu mungkin ada atau tidak ada berdasarkan akal, selain dari sesuatu yang wajib dan mustahil.

AD PLACEMENT

Tak hanya itu saja, ia juga menerangkan aqidah yang ada dalam Islam yakni Aqaid 50. Aqaid 50 sendiri berisikan 20 sifat wajib Allah, 20 sifat mustahil Allah, serta 1 sifat jaiz Allah. Dilengkapi oleh 4 sifat wajib Rasul, 4 sifat mustahil Rasul, serta 1 sifat jaiz Rasul. Itulah beberapa penjelasan mengenai ketuhanan menurut Syekh Ad-Dardiri. Semoga ilmu yang beliau utarakan bisa bermanfaat.

Wallahu A‘lam.

About Post Author

Rendy Pangestu

Penulis berkelas
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

AD PLACEMENT

AD PLACEMENT

Penulis berkelas

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Uyunul Masail: Solusi Atas Problematika Fiqih Kewanitaan

Uyunul Masail: Solusi Atas Problematika Fiqih Kewanitaan

Sholat Dhuha’ Dengan Keutamaannya

Sholat Dhuha’ Dengan Keutamaannya

Safinatun Naja: Kitab Fiqih Ringkas

Safinatun Naja: Kitab Fiqih Ringkas

Sekilas Tentang Kitab Al Hikam

Sekilas Tentang Kitab Al Hikam

Bahayanya Makan Berlebih Menurut Imam AL-Ghozali

Bahayanya Makan Berlebih Menurut Imam AL-Ghozali

Amalan Agar Bisa Segera Haji

Amalan Agar Bisa Segera Haji

AD PLACEMENT