Di bulan Dzulhijjah ini, terdapat momen spesial yang bagi umat muslim sudah tak asing lagi menemuinya. Apa itu, yaps jawabannya adalah Idul Adha atau hari Raya Qurban, momen yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah ini, memiliki rekam jejak besar dalam sejarah Islam. Nah ternyata sebelum jatuhnya tanggal 10 Dzulhijjah, ada dua hari sebelumnya yang memiliki keterkaitan yang sangat erat, apa itu? Dia adalah dua hari yang jatuh pada tanggal 08 dan 09 Dzulhijjah.
Hari ini juga di namakan dengan hari Tarwiyah dan Arofah, lantas mengapa di namakan hari demikian? Yuk kita ulas.
Penamaan Tarwiyah
Menurut Imam Fakhruddin Ar-Rozi atau sering di kenal dengan Sultanul Mutakalimin, mengatakan bahwa hari Tarwiyah mempunyai makna berpikir atau merenung. Maka dari itu, hari Tarwiyah identik dengan keadaan berpikir dan merenung tentang peristiwa yang masih di penuhi keraguan.
Selain itu menurut Syekh Nizhomuddin Al-Hasan bin Muhammad bin Husain An-Naisaburi dalam kitab Tafsir an-Naisaburi, menyatakan bahwa hari Tarwiyah menjadi hari persiapan dalam melakukan ibadah haji.
Penamaan Hari Arofah
Hari Arofah merupakan hari kesembilan Dzulhijjah. Terdapat beberapa pendapat mengenai makna Arofah. Ada yang di ambil dari kata I’tirof (Pengetahuan). Karena pada hari Arofah umat Islam mengetahui dan membenarkan tentang Al-Haq (Alloh) sebagai satu -satunya dzat yang harus di sembah. Tetapi ada juga yang berpendapat bahwa Arofah di ambil dari kata “Arofa” yang bermakna bau yang harum.
Keutamaan Hari Tarwiyah dan Arofah
Hari tarwiyah dan arofah memiliki keaguangan tersendiri. Hal ini, terbuktikan dalam Al- Qur’an surah al-Fajr ayat 03:
وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ
“Demi yang genap, dan yang ganjil”.
Dalam kitab Al-Lubab fi Ulumil karangan Syekh Abu Hafs Umar bin Ali bin ‘Adil ad-Dimasyqi yang mengutip pendapat Ibnu Abbas Ra, berpendapat bahwa maksud ayat di atas adalah hari Tarwiyah dan Arofah.
قَالَ ابْنُ عَبَّاس (الشَّفْعِ) يَوْمُ التَّرْوِيَةِ وَعَرَفَةَ (وَالْوَتْرِ) يَوْمُ النَّحْرِ
“Ibnu Abbas berkata: Maksud ayat “wassyaf’i” yaitu hari Tarwiyah dan hari Arafah, dan maksud ayat “wal watri” yaitu hari kurban.”
Selain tadi, keutmaan hari Tarwiyah dan Arofah juga bisa di dapat dengan melakukan ibadah puasa sunnah. Yaps, puasa ini juga biasa di sebut dengan puasa Tarwiyah dan Arofah karena di lakukan dalam hari tersebut. Untuk keutamannya juga sangat luar biasa, karena berpuasa juga termasuk kegiatan amal Sholeh. Hal ini sesuai hadist yang menganjurkan untuk beramal Sholeh di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
عن ابن عباس مرفوعا: “ما من أيام العمل الصالح أحب إلى الله فيهن من هذه الأيام” -يعني عشر ذي الحجة -قالوا: ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: “ولا الجهاد في سبيل الله، إلا رجلا خرج بنفسه وماله، ثم لم يرجع من ذلك بشيء
selain itu terdapat dalil hadist nabi yang lebih spesifik untuk melakukan puasa Arofah:
صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية
Artinya, “Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas” (HR Muslim).