“Kunci kesuksesan santri ada di tangan para Masyayikh” itulah salah satu kutipan yang di sampaikan Habib Abdul Qodir Mauladdawilah dalam Mauidhotul hasanah acara Haul Masyayikh Lirboyo. Beliau menyampaikan, bahwa seorang santri atau tholabul ilmi, jangan sampai memutus hubungan dengan para masyayikh atau para gurunya. Karena dengan bantuan masyayikhlah seseorang santri akan mendapatkan keberkahan ilmunya. Menurut beilau, para guru, para orang Alim ‘Alamah salafuna sholeh merupakan sosok yang sangat berpengaruh pada diri seorang santri. Selain dalam keberkahan ilmu, juga bisa menuntun kita menggapai ridho Alloh SWT.
Beliau juga mengkisahkan kisah inspiratif Nabi Muhammad SAW, yang pernah di beri pertanyaan oleh seorang a’roby setelah sholat jum’at. Pertanyaan ‘aroby tersebut adalah “Mata sa’ah?” kapan waktunya kiamat?. Mendengarkan pertanyaan tersebut nabi tidak langsung menjawab secara langsung, tetapi nabi balik bertanya, “Hai a’roby, tahukah kamu bagaimana dahsyatnya hari kiamat nanti?, lantas apa yang kamu sudah siapkan untuk menyambut datangnya kiamat nanti, apakah dengan ibadah sholatmu, ataukah ibadah sedekahmu”. A’roby pun menjawab “Tidak ada nabi, ibadah sholatku biasa saja, begitu pula dengan ibadah sedekahku, tetapi ada satu yang menurutku istimewa dariku yaitu aku begitu mencintaimu”. Mendengarkan jawaban itu, Nabi Muhammad langsung memeluk sambil tersenyum dan berkata ”Wahai a’roby sungguh kelak di akhirat nanti kamu akan berkumpul dengan orang yang kamu cintai”.
Dengan kisah tadi, beliau berpesan bahwa dengan kita mencintai orang yang istimewa seperti nabi dan pewarisnya yaitu para ulama’ salafuna sholih, makan akan menghantarkan kita menggapai ridho Alloh SAW. Karena pada dasarnya, seorang biasa seperti kita, tidak hanya cukup mengandalkan amal untuk di akhirat nanti. Kita pasti butuh yang namanya sandaran untuk menuntun kita di akhirat nanti.
Selain tadi beliau juga berpesan bagaimana pentinnya berkhidmah pada seorang guru, karena dengan khidmah kepada guru kita, akan mendapat barokah dari pada ilmu. Dengan khidmah kepada guru kita, akan mendapatkan kemanfaatan dari pada ilmu. Habib Abdul Qodir Mauladdawilah juga berpesan “Jangan pernah kita merasa pintar, jangan pernah kita merasa hebat melainkan karena barokah guru-guru kita”.
Selanjutnya beliau menutup Mauidhotul hasanah, dengan berdo’a agar para santri dan jama’ah mendapatkan keberkahan dan kemudahan dalam menjalankan aktivitas masing-masing.
Waallohu’alam….