Perempuan selalu tidak terlepas dari pembahasan. Begitu banyak ruang lingkup yang bisa dibahas, dari berbagai sisi dan sudut. Tidak mengecualikan mereka, para kaum lemah lembut penuh perasaan dalam setiap jenjang umur: ada saja hal yang muncul dan mencuat sebagai pelajaran yang harus dipelajari.
Tapi untuk saat ini, kita bahas suatu pembahasan yang dominan dengan dibalut keresahan.
“Kok, perempuan sekarang cantik-cantik, ya?” Bingung seorang pemuda, menyimpulkan opini setelah memandang lalu lalang jalanan meski hanya 5 menit. Di menit selanjutnya, ia menulis.
Sekarang, cari yang cantik gampang. Di mana-mana ada. Sejauh mata memandang, telinga mendengar, hidung mencium, dan kaki melangkah, serius, pasti nemu aja yang cantik. Sepertinya bumi diinvasi dan dipasok berbondong-bondong oleh mereka. Bertubi-tubi. Menjamur. Makmur. Meski cantik itu relatif, tetap aja, lelaki tak perlu ditanyakan mengenai eksoteris. Cantiknya pun beragam: anak SMA, mahasiswi, PKL apotek, SPG skincare, pegawai, bu dosen, istri orang, sampai ke tukang es teh pun berlomba tak mau kalah. Haha. Manis mbak-mbaknya membuat insecure kadar glukosa es teh itu sendiri. Ada-ada aja orang dagang!
Aslinya, mereka yang cantik sangat mudah untuk menarik perhatian lelaki. Tak perlu kasih nomer wa, akun ig, akun tiktok. Tak perlu. Cantiknya cukup. Apalagi, ucap guru itu, lelaki dan perempuan , untuk sekarang, 1 banding 4. Pas berarti. Masna wa tsulasa wa ruba. Jadi lelaki tak perlu bingung-bingung.
Tapi, jika hanya mengandalkan cantik, apa itu cukup? Lelaki menikahi perempuan itu karena 4 hal: Limaliha, karena hartanya. Lihasabiha, karena nasabnya. Lijamaliha, karena cantiknya. Dan Liddiniha, karena agamanya. Fadzhfar bidzatiddin taribat yadaka. Pilihlah agamanya, maka akan beruntung. Cantik di nomer tiga. Kesekian. Bukan segalanya.
Kadang-kadang orang hanya mengandalkan hal ekstern aja: “kalau sekedar wangi, kuburan baru juga wangi. Kalau sekedar manis, dahak ijo juga manis. Kalau sekedar lembut, terpa kentut juga lembut. Kalau sekedar cantik, gocekan Messi juga cantik.’
Sebenarnya apa yang mau kalian banggakan, Perempuan?