Kediri, Elmahrusy Media. Satu persatu bus mulai melaju, meninggalkan Pondok Pesantren tercinta dengan penuh rasa haru. Di bulan Rajab ini, kami melaksanakan agenda tahunan yang diperuntukkan tamatan Madrasah Diniyah dan juga tamatan Sekolah Formal, mulai dari SMP, MTS, SMK dan MA Al-Mahrusiyah. Agenda khazanah 2025 ini juga didampingi oleh para Pengajar, Pengurus dan segenap Dzurriyah Al-Mahrusiyah.
Sejak pukul enam pagi, seluruh santri – baik putra maupun putri – telah berkumpul di area Pondok Pesantren Al-Mahrusiyah III Ngampel untuk mengawali kegiatan ziarahnya di Maqbaroh Alm. Almaghfurlah KH. Imam Yahya Mahrus (Muassis PP. HM Al-Mahrusiyah).
Belum genap pukul tujuh, segenap peserta khazanah putra berbondong-bondong menuju Maqbaroh. Begitu pula peserta khazanah putri yang memadati serambi Masjid dan Aula Al-Misky untuk mengikuti pembacaan yasin, tahlil dan do’a bersama. Pembacaan tahlil dipimpin langsung oleh KH. Reza Ahmad Zahid, dilanjut do’a yang dipimpin oleh KH. Melvin Zainul Asyiqien selaku Pengasuh Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah Lirboyo Kota Kediri.
Usai pembacaan tahlil dan do’a, Gus Iing (sapaan akrab KH. Melvin Zainul Asyiqien) memberikan nasihat kepada segenap peserta Khazanah 2025. Beliau menyampaikan tentang keutamaan ziarah, salah satunya yaitu Allah akan mengampuni dosa-dosa orang yang ziarah tersebut. Hal ini selaras dengan apa yang tertuang dalam Kitab Al-Mu’jam Al-Kabir li At-Tabhrani juz 19:
“حدثنا محمد بن أحمد أبو النعمان بن شبل البصري, حدثنا أبى, حدثنا عم أبى محمد بن النعمان عن يحي بن العلاء البجلي عن عبد الكريم أبى أمية عن مجاهد عن أبى هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم “من زار قبر أبويه أو احدهما فى كل جمعة غفر له وكتب برا
Artinya: “Rasulullah bersabda: Barangsiapa berziarah ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya setiap hari Jumat, maka Allah mengampuni dosa-dosanya dan ia tercatat sebagai anak yang taat dan berbakti kepada kedua orang tuanya” (HR Abu Hurairah).
Selain itu, Gus Iing juga menyampaikan bahwa berziarah ke makam para wali akan mengangkat derajat orang yang berziarah, “Sopo wonge sing ziaroh ten nggen Wali Allah, derajate bakal diangkat koyo Wali sing diziarohi”. Namun, keutamaan ini memiliki 2 syarat yang harus dipenuhi, yakni:
1. Tidak menyakiti shohibul makam yang diziarahi.
2. Tidak menyakiti orang lain.
“Maka dari itu, ditata niatnya. Dijaga juga lisan, ahwal dan tata kramanya.” tutur Putra ke-2 KH. Imam Yahya Mahrus pada Senin, (06/01) pagi. Beliau menghimbau kepada para peserta untuk tetap menjaga almamater sebagai santri Lirboyo, khususnya santri dari Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah.
Tak lupa, adik dari KH. Reza Ahmad Zahid ini juga berpesan kepada rombongan untuk selalu koordinasi dan komunikasi dengan panitia, apapun keadaannya.
Pada pukul 07.55 WIB, kami menuju bus masing-masing untuk melakukan perjalanan ke Jombang, tempat Sayyid Sulaiman Mojo Agung disemayamkan. Gema adzan pun dikumandangkan di bumi Ngampel pada pukul 08.50 WIB. Bismillahirrohmanirrohim. Dengan do’a safar yang dipimpin oleh penanggung jawab di setiap bus, rangkaian Khazanah 2025 kami pun dimulai. Semoga selamat dan tetap menjaga amanat dengan taat. Aamiin.
Wallahu a’lam.
Baca Perjalanan Khazanah 2025 Selanjutnya di https://elmahrusy.id/sayyid-sulaiman-cikal-bakal-panggilan-mas-yang-sering-digunakan/